Rabu, 06 Agustus 2014

tips melakukan perjalanan pendakian bagi pemula



Perjalanan pendaki gunung merupakan olah raga yang belakangan ini banyak diminati masyarakat di Indonesia. Tidak hanya untuk anak muda, para orang tua, dan anak kecil dengan batasan umur tertentu (pengawasan orang tua) kini seakan sedang berlomba menjajaki dari satu gunung ke gunung yang lain.Perjalanan pendaki gunung inipun termasuk olah raga yang sangat berbahaya. Tidak sedikit dari penggila pendakian justru menjadi korban kelalayan di atas gunung. Kabar terakhir datang dari korban asal bekasi yang tewas karena hipotermia di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur. Kabar tersebut disusul kabar dari tewasnya seorang pendaki di gunung semeru. Begitu juga kabar pendaki yang terluka di gunung raung. Kejadian ini membuat kami (pendaki) semakin ekstra membuat menejemen dalam perjalanan pendakian demi mengurangi resiko terjadinya kelalaian dalam perjalanan. Berikut tips perjalanan pendakian bagi pemula (rumpalas.red):

  1. Perencanaan pendakianPerencanaan baik dilakukan minimal 2 minggu sebelum pendakian. Perencanaan ini akan menentukan: Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Perencanaan ini pula harus diketahui oleh semua peserta pendakian. Dan pada perencanaan membuat sedikitnya 2 opsi sebagai pengganti apabila perencanaan di perjalanan mengalami kekurangan/faktor lain yang membutuhkan perencanaan lain. 
  2. Mempersiapkan fisik dan mentalPersiapan fisik dan mental adalah sebagai penunjang diri bagi para pendaki. Persiapan fisik dilakukan dengan cara berolah raga agar tidak mengalami kram/penyakit otot lainnya ketika berjalan jauh. Persiapan mentalpun perlu dipersiapkan guna menunjang semangat hingga kembali kerumah setelah berjalan jauh. Hal ini dilakukan berbarengan dengan peserta lainnya baik sebelum dan selama perjalanan berlangsung. 
  3. Mempelajari dan harus mengetahui mengenai medan dan rute yang akan dilaluiPersiapan ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko tersesat atau kekurangan logistik. Pendaki dapat mempelajari medan dan rute melalui banyak cara, diantaranya; a) membaca blog/informasi lainnya di media sosial. Misal: membaca langsung dari web resmi gunung dan atau dari catatan perjalanan pendakian dari pendaki lain.b) mencari tau dari pendaki lain yang sudah pernah ke lokasi. Misal: kepada teman organisasi dan atau teman di media sosial (biasanya di tweeter) Dalam pengenalan medan atau rute sebaiknya dalam pendakian terdapat sekurang-kurangnya 1 orang yang sudah berpengalaman mendaki di lokasi. Apabila memang dalam rombongan belum ada yang pernah mendaki di lokasi, sebaiknya menggunakan jasa pemandu yang tersedia di pos pendaftaran sebelum mendaki. 
  4. Mempersiapkan perlengkapan yang efektif dan berdaya guna besarPerlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantarany: tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat carrierl digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang agar kita tidak cepat lelah karena menahan beban yang berat akibat kesalahan packing.Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan. 
  5. Mengatur manajeman logistik dan bahan makanan yang mencukupiTips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh. 
  6. Memperoleh izin dan melapor pada pos pendakianSebelum pendakian dilakukan WAJIB melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian. 
  7. Tidak merusak alam dan menjaga lingkungan sebaik-baiknya.Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandalisme), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak non-organikSampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di pos pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam: jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan.jangan pernah membawa apapun selain foto pemandangan di atas.ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan. Tips ini dapat dipelajari lebih rinci setelah pendaki membaca materi pendukung (terdapat pada blog ini. Silahkan di buka pada posting sebelumnya). 

Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang. Selamat mendaki. Salam lestari!



Rumpalas



Akt.II 170302/R/II/013

Senin, 04 Agustus 2014

Catoper Salak 1 20114

Ini adalah catatan perjalanan (CATPER) pendakian Taman Nasional Gunung Salak, Kab. Sukabumi via Cidahu (Javana Spa)

Hari Pertama (01 Agustus 2014)
19.00 wib – 21.30 wib
Tim yang berjumlah  4 orang : Santhy Tri Widianthy (Penulis), Wisnu Sasongko, I Made Hangga Aksara dan Deky R. Prasetyo, berkumbul di sekretariat RUMPALAS kemudian melakukan pengecekan terhadap perlengkapan yang akan dibawa.

21.30 wib – 23.30 wib
Kami berangkat menuju pintu masuk Taman Nasinal Gunung Halimun Salak, Kab. Sukabumi jalur Cidahu . Transportasi yang kami gunakan yaitu kendaraan roda dua milik pribadi.

23.30 wib – 24.00 wib



Kami checkin pendakian di pos 1 Cidahu. Pendaftaran tidak terlalu rumit. Cukup menulis di buku registrasi pendakian, menyerahkan fotocopy kartu identitas dan membayar tiket masuk desa serta pendakian sebesar Rp. 10.000 per orang. Untuk parker motor dikenakan biaya Rp. 5.000 per motor.


Hari ke-dua (02 Agustus 2014)
00.00 wib – 00.30 wib
Setelah registrasi kami segera menuju gerbang pintu masuk pendakian jalur Cidahu. Perjalanan sekirar 30 menit dengan jarak sekitar 1 KM dari pos ! Cidahu.

00.30 wib – 02.00 wib
Kami melanjutkan perjalanan hingga ke pos 3 Bajuri. Perjalanan dengan jarak 25 HM (2.5 KM) kami tempuh dengan perkiraan waktu 1,5 jam. Pendakian malam memang membutuhkan fisik, mental dan persiapan yang matang untuk mengurangi resiko pendakian. Jalur pendakian sejauh 10 HM agak sedikit menanjak dan 15 HM selanjutnya perjalanan bervariasi, jalur berupa bebatuan yang tertata. Jika pendakian dilaksanakan pada musim penghujan, maka jalur ini akan sedikit berair dan licin. Maka pendaki harus lebih berhati-hati. Sepanjang jalur pendakian, terdapat pepohonan yang beraneka ragam, diantaranya: Pakis, Pohon Pisang, Pohon Bambu, Cemara, Begonia dan lain-lain.
Pada patok 11 HM pendaki dianjurkan berhati-hati. Karena pada titik ini pendaki akan berada di persimpangan. Petunjuk arah cukup jelas. Pendaki hanya perlu mengambil arah ke Kawah Ratu/Puncak Salak (kiri).

02.00 wib – 02.30 wib
Kami tiba di pos 3 Bajuri, dan segera membongkar logistic serta membangun tenda.


02.30 wib – 05.30 wib
Kami beristirahat sebelum pagi menjelang.

05.30 wib – 06.30 wib
Kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Puncak Salak 1. Kami tidak membawa semua logistik. 2 Daypack yang berisikan: Air Minum, Makanan, Trangia, Spirtus, P3K, Raincoat, Jaket, dan Senter.

06.30 wib – 12.30 wib
Kami berjalan menuju puncak salak 1 atau pos 7. Pendakian sejauh 50 HM atau 5 KM ditempuh selama 6 jam dengan perjalanan santai. Sebagai informasi tambahan, sepanjang jalur pendakian sampai di puncak tidak terdapat sumber air. Pendaki harus membawa air yang lebih dari cukup untuk persiapan selama mendaki hingga kembali ke camp.
Perjalanan awal akan disuguhkan jalur yang basah (jika musim penghujan, ini merupakan jalur berkubang/rawa). Sampai di patok 12 HM, jalur mulai menanjak. Pendaki harus lebih hati-hati karena tanah merah dan licin mendominasi perjalanan. Sesekali pendaki harus menggunakan webbing yang sudah terikat di batang pohon. Akan tetapi pendaki harus tetap berhati-hati untuk memegang webbing karena kondisinya selalu basah dan cepat rapuh.







Pendakian akan melewati 2 pos puncak bayangan. Pada pos bayangan ke-1 tidak terdapat papan tulisan, namun tanah cukup landai namun tidak begitu luas. Dari pos bayangan ke-1 ini, pendakian belum dapat melihat puncak salak 1 dengan jelas. Tetapi pendaki akan disuguhkan pemandangan Kawah Ratu di sebelah kiri jalur.



Pos bayangan ke-2 terdapat papan tulisan. Pada pos ini biasanya terdapat pendakian yang camp. 2 sampai 3 tenda dapat terbangun pada pos bayangan ke-2. Dari pos ini pendaki dapat melihat puncak salak 1.



Jalur menuju puncak salak 1 akan lebih terjal. Pendakian terdapat 4 sampai 6 kali tanjakan terjal yang menggunakan webbing dan pendakian hanya dapat ditempuh seorang. Sehingga, pendaki harus bergantian baik yang naik maupun yang turun. Perjalanan pun akan melewati punggungan gunung dengan lebar jalur sekitar 1 meter dengan kondisi kanan dan kiring berupa jurang. Pendaki harus lebih berhati-hati. Pada jalur ini terdapat bagian yang longsor sehingga jalur pendakian dialihkan ke bawah sejauh 30 meter dan kembali menanjak menuju jalur yang sudah tersedia. Pada jalur yang dialihkan, pendaki harus tetap pada jalurnya untuk mengurangi resiko tersesat karena pada jalur ini tidak ada petunjuk arah dan terlihat sama antara jalur asli dengan pepohonan yang renggang (Nampak seperti jalur).
Setelah melewati jalur ini, kami tiba di Puncak Salak 1 (2.211 mdpl). Cuaca cukup mendukung dengan adanya sinar matahari. Sebagai informasi tambahan, Gunung Salak masih dalam kawasan hutan heterogen. Cuaca di Gunung Salak tidak dapat diprediksi, akan tetapi lebih sering terjadi hujan dan atau badai.





Pada pos puncak salak 1 kami bertemu dengan 2 rombongan pendaki yang camp disini. Kami bercengkrama dengan beberapa dari mereka.

Permalink gambar yang terpasang

12.30 wib – 14.00 wib
Kami beristirahat sembari memasak makanan dan kemudian makan siang.

14.00 wib – 17.45 wib
Setelah makan siang, kamipun berjalan kembali menuju amp (pos 3 Bajuri). Perjalanan kami agak sedikit dipercepat, untuk menghindari perjalanan malam. Sebagai informasi pendakian menuju dan atau kembali dari puncak salak 1 sebisa mungkin untuk menghindari perjalanan malam karena jalurnya yang cukup ekstrim.

17.45 wib – 20.00 wib
Sesampainya di pos 3 Bajuri kami menuju sumber air tidak jauh dari tenda. kami bersih-bersih dan mengambil air untuk memasak. Kami memasak lalu makan malam, setelah makan malam kami memutuskan untuk segera menuju pos 1 Cidahu. Maka kami bergegas untuk merapihkan barang bawaan.

20.00 wib – 22.00 wib
Kami berjalan menuju pos 1 Cidahu. Selama perjalanan kami tidak bertemu dengan pendaki baik yang turun maupun yang naik.

22.00 wib – 23.00 wib
Kami segera checkout begitu sampai di pos 1 Cidahu. Setelah beristirahat sejenak kami melanjutkan pulang kembali menuju rumah di Bogor.

23.00 wib – 00.00 wib
Perjalanan menuju rumah.

Hari Ke-Tiga (03 Agustus 2014)
00.00 wib – 01.00 wib
Perjalanan menuju rumah.

01.00 wib
Kami tiba di rumah.

  • Ongkos Kendaraan Bermotor Roda Dua Rp.  40.000/motor
  • Tiket Masuk Desa/Wilayah dan Tiket Register Pendakian Rp. 10.000/orang
  • Ongkos Parkir Kendaraan Bermotor Roda Dua Rp. 5.000/motor



Akt. Perintis 170302/R/P/008 Wisnu Sasongko
Akt. II 170302/R/II/013 Santhy Triwidianthy
Akt.VI 170302/R/VI/019 I Made Hangga Aksara
Simpatisan - Decky Roy Prasetyo