Ini
adalah Catatan Perjalanan [CATPER] pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai,
Kuningan, Jawa Barat via Linggarjati
2013)
Day 1 (14 Agustus
14.00
Tim
yang berjumlah Enam orang berkumpul di sekretariat RUMPALAS kemudian melakukan
pengecekan terhadap perlengkapan yang akan dibawa.
16.00-17.00
Tim
berangkat dari sekretariat menuju terminal Baranang Siang menggunakan angkutan
umum jurusan baranang siang dan membayar Rp. 5.000/org
17.00-20.00
Tim
menunggu kedatangan bis patas ac jurusan bogor-kuningan "luragung
termuda" dan bergabung dengan simpatisan asal bogor. Total peserta 7
orang.
20.00-01.00
Tim
melanjutkan perjalanan menuju kuningan, jawa barat dengan menggunakan bis patas
ac jurusan bogor-kuningan "luragung termuda" dengan membayar Rp.
100.000/org (harga non-lebaran Rp. 85.000/org)
Tim
turun di pertigaan linggarjati (tidak turun di pool bis, kuningan) karena
lokasi yang dituju berada sebelum pool bis.
Day
2 (15 Agustus 2013)
01.00-01.30
tim
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan motor dan membayar Rp. 10.000/org.
setibanya di pos 1 linggarjati, tim bergabung dengan beberapa pendaki lain yang
juga ikut memeriahkan HUT RI ke-68 di puncak tertinggi Jawa Barat.
kemudian
tim beristirahat di pemukiman warga wilayah Pos 1 Linggarjati, bersama beberapa
pendaki lain yang juga berasal dari luar daerah kuningan.
01.30-06.00
Kemudian
tim beristirahat di pemukiman warga wilayah Pos 1 Linggarjati, bersama beberapa
pendaki lain yang juga berasal dari luar daerah kuningan.
06.00-15.00
tim
masih beristirahat di pemukiman warga menunggu tim panitia event yang tim
ikuti. tim melakukan observasi mengenai perizinan pendakian jika tidak
mengikuti event. berikut pendataan tim:
Tiba
di pos pendaftaran TNGC, pendaki diwajibkan mengurus SIMAKSI. Dibutuhkan foto
copy KTP untuk mengurus perijinan.
-
Karcis Masuk kawasan TNGC Rp. 1.500/org (per hari)
-
Biaya pengelola Rp. 5.500/org (per hari)
-
Biaya asuransi Rp.1.500/ org (per hari)
Tetapi
tim membayar Rp. 85.000/org kepada tim panitia event yang dilakukan secara
transfer sebelum hari raya lebaran. Pembayaran yang tim lakukan termasuk:
-Karcis
Masuk kawasn TNGC
-Biaya
pengelola
-Biaya
asuransi
-Sertifikat
Pendaki HUT RI ke-68 dari Taman Nasional Gunung Ciremai
-sebagai
tambahan : T-shirt dan Stiker
15.00-16.00
Tim
memulai perjalanan tim dari pos pendaftaran menuju pos 2 Cibunar. jalan
yang tim lalui adalah jalan aspal. Pada lokasi ini pendaki bisa menyewa
angkutan motor dengan biaya Rp. 10.000/org hingga jalan aspal berakhir.
Sesampainya
tim di pos cibunar, tim bergabung dengan panitia penyelenggara event. Tim
panitia event menjadwalkan kegiatan dimulai tanggal 16 Agustus 2013 (keesokan
harinya). Dengan segala pertimbangan banyak hal, tim tim memutuskan untuk
melanjutkan pendakian (berpisah dengan tim panitia). Akhirnya tim melanjutkan
perjalanan pendakian dengan tambahan 1 (satu) orang pendaki lain.
16.00-16.30
Tim
tiba di pos leuweung datar. Perjalanan mendaki melewati ladang dan hutan pinus. Kondisi jalur bervariasi, kadang landai, kadang
menanjak. Sepanjang jalur cukup bersih, sampah juga hanya beberapa tidak terlalu berserakan dimana-mana. Jalur lebar,
ketika melewati hutan pinus maka jalur mulai menyempit.
16.30-17.30
Tim
kemudian melanjutkan perjalanan menuju Condang Amis.
Jalurnya sedikit menanjak, lahan
terbuka, suasana kota dan garis pantai terlihat di sebelah kiri jalan. Setelah
itu tim melewati kebun kopi. Medan yang agak menanjak tetapi jalur tidak terjal. Butuh
waktu 1 jam perjalanan untuk sampai ke Pos Condang Amis. Setelah tiba di Pos
Condang Amis, tim beristirahat sejenak di karenakan suara adzan magrib sudah tedengar.
17.30-19.00
Istirahat lumayan lama dan tim pun masak untuk
makan malam
di Pos Condang Amis tersebut. Terlihat
beberapa pendaki lain ikut beristirahat di pos ini. Setelah
istirahat selesai, tim melanjutkan perjalanan kembali menuju Pos berikutnya
yaitu Kuburan Kuda. Menurut
penduduk sekitar di Pos Condang amis ini terdapat sumber air, namun untuk
mendapatkannya cukup sulit dan jauh (1 Km dari Pos Condang Amis), di sarankan
tidak mengambil air jika tidak bersama penduduk sekitar
19.00-20.30
Perjalan menuju pos kuburan kuda. Kondisi
jalur tidak terlalu jelas. Jalur
cukup lebar. Dihiasi oleh hutan yang merimbun dan heterogen. Karena perjalanan
malam hari, maka jalur tidak terlihat jelas dan pandangan mata terbatas dengan
senter. Tim memutuskan untuk bermalam di Pos Kuburan Kuda, dikarenakan
perjalanan malam hari yang tidak memungkinkan.
20.30-06.00
Tim beristirahat di pos kuburan kuda.
Tim membagi 2 kelompok tenda. 4 orang di tenda A (posisi tenda ada di samping
kanan bahu jalan), 3 orang di tenda B (posisi tenda berada di pundakan atas
tenda A) dan 1 tenda milik simpatisan bersampingan dengan tenda B.
Day
3 (16 Agustus 2013)
06.00-08.00
Tim
kembali beraktifitas. Pagi itu tim mengisi waktu dengan memasak dan makan
bersama-sama di pos kuburan kuda. Setelah makan dan merapihkan barang. Tim siap
melanjutkan pendakian yang masih tersisa beberapa pos lagi.
08.00-09.00
Tim
berjalan menuju pos pangalap. Kondisi jalur
menuju Pos Pangalap sudah mulai menanjak tidak ada lagi jalan yang
landai, tapi jalur terlihat jelas sekali dan masih mudah di jangkau oleh tim. Butuh waktu sekitar 1 (satu) jam untuk sampai ke Pos Pangalap. Setelah sampai di Pos Pangalap tim beristirahat sejenak untuk menghilangkan
rasa lelah sekitar 10 menit. Kemudian melanjutkan perjalan ke Pos berikutnya yaitu Tanjakan
Seruni.
09.00-10.30
Setelah
tim melewati Pos Pangalap pos berikutnya yaitu tanjakan seruni yang sangat
terkenal dengan jalurnya sampai 700-800 kemiringannya. Sekitar
tim berjalan
menuju Pos Tanjakan Seruni. Terdengar kabar dari pendaki lain dan dari
simpatisan tim bahwa jalur
yang cukup sulit akan di
lewati, ternyata memang benar Tanjakan Seruni memang benar-benar sulit hingga
mereka memberi istilah ‘dengkul
ketemu dada’.
Jalur disini tidak bervariasi lagi karena sudah tidak ada jalur yang landai
lagi. Dari Pos Pangalap sampai Tanjakan Seruni butuh waktu sekitar 1 ½ (Satu Setengah)
jam dengan kecepatan normal. Tim
tiba di Pos Tanjakan seruni pada pukul 11.00 wib. Tim beristirahat sejenak untuk
menghilangkan rasa lelah setelah melewati tanjakan
10.30-12.00
Perjalanan pendakian menuju pos bapa
tere. Jalur tanpa toleransi, tidak ada pilihan lain selain jalan menanjak.
Karena jalur landai tidak mungkin lagi ada, sekalipun ada hanya beberapa meter saja.
Bapa Tere berarti bapak tiri dengan maksud bahwa tanjakan ini tergolong kejam
seperti bapak tiri. Tapi memang tanjakan sesudah pos ini cukup berat dan terjal
seperti pada tanjakan seruni. Waktu yang di tempuh dari tanjakan seruni sampai
pos Bapak tere sekitar 1 (satu)
jam
dengan kecepatan normal. Ketinggiannya sekitar 2.200 m dpl. Setibanya di pos bapa tere tim memutuskan beristirahat
sejenak di Pos Bapa Tere dikarenakan telah memasuki waktu Dzuhur. Tim bercanda gurau sambil memakan makanan
untuk memulihkan tenaga tim.
12.00-12.30
Tim
memakan perbekalan makanan kecil seperti roti dan buah. Beberapa pendaki lain
ada yang ikut beristirahat, sebagian lain melanjutkan perjalanan.
12.30-14.00
Tim
berjalan dari pos bapa Tere Sampai pos batu lingga, jalur yang ditempuh masih
agak tidak bersahabat karena masih menanjak dan jalurnya kadang menyempit dan melebar. Jarak yang di tempuh sekitar 1 ½ (satu setengah) jam untuk sampai ke Pos
Batu Lingga. Terdakang tim beristirahat sejenak diperjalanan dan kemudian
melanjutkan pendakian dengan sisa tenaga yang tim miliki. Menyemangati satu
sama lain. Dan bercanda gurau disepanjang perjalanan.
14.00-15.00
Untuk mempersingkat waktu tim
melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya
yaitu Pos Sangga Buana
I dan target tim bisa sampai Pos Sangga Buana II untuk tempat camp hari ke-2 (dua). Perjalanan menuju Pos Sangga Buana
I jalurnya kadang menyempit dan melebar serta menanjak sekitar 500-600, tetapi jalurnya terlihat jelas. Tim sampai
di Pos Sangga buana I. Istirahat sejenak, setelah itupun tim melanjutkan
perjalanan menuju Pos berikutnya yaitu Pos Sangga buana II.
15.00-16.00
Tim berusaha
mempercepat perjalanan agar mendapatkan tempat untuk mendirikan tenda di Pos
Sangga Buana II (mengingat kabar petugas polisi hutan di pos pendaftaran jumlah
peserta mencapai 300 orang).
Kondisi jalur masih sama dengan perjalanan sebelumnya. Tidak ada jalur yang
landai. Tetapi sudah mulai terdapat bebatuan yang mudah hancur dan tanah
berpasir sepanjang jalur.
16.00
Tim tiba di pos sangga buana II dan
memutuskan untuk bermalam di pos ini.
16.00-03.00
Tim beristirahat panjang di pos
sangga buana II. Tim menyantap makan malam, dan berbincang-bincang dengan
pendaki lain dari berbagai daerah yang juga camp di pos sangga buana II. Di pos
ini terdapat sekitar 8 tenda. Terlihat sesekali pendaki yang turun ke arah pos
sebelumnya karena sudah tidak mendapatkan tempat untuk mendirikan tenda. Malam
itu tim beristirahat dengan nyaman di pos sangga buana II.
Day
4 (17 Agustus 2013)
03.00-05.30
Tim melanjutkan pendakian menuju
puncak Gunung Ciremai dengan ketinggian 3.078 m dpl (puncak tertinggi Jawa
Barat). Jalur yang tim hadapi sudah berupa pasir dan bebatuan kecil yang licin.
Pepohonan yang menghiasi jalur yaitu edelwies. Perjalanan sedikit tersendat
dikarenakan membludaknya pendaki yang menuju lokasi yang sama. Sebelum sampai
di puncak, tim melewati 1 pos terakhir, yaitu pos pengasingan. Kondisi tim saat
itu memerlukan adaptasi dengan perubahan ketinggian dan berkurangnya oksigen
yang kami hirup saat itu. Pemandangan dari atas sangat indah. Terlihat cahaya
cahaya lampu penduduk, dan garis pantai. Sempat beberapa kali kami berhenti.
Dan pada akhirnya kami sampai di puncak Gunung Ciremai. Kondisi disana sangat
ramai. Kami para pendaki dari berbagai daerah duduk memandang kearah ufuk
timur. Menanti kehadiran sinar matahari sambil menyanyikan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”.
05.30-07.00
Tim kembali ke camp di pos sangga
buana II.
07.00-08.00
Tim merapihkan peralatan. Dan
bersiap berjalan pulang menuju pos 1 linggarjati.
09.00-17.00
Tim berjalan turun dan tiba di pos
cibunar. Segera beristirahat di warung milik warga. Selama perjalanan tim harus
berbagi air minum. Karena perbekalan minum yang menipis membuat kami sangat
kelelahan. Sesampainya di pos cibunar kami segera menyantap makan dan minum di
warung. Dan kami berpisah dengan simpatisan asal Cirebon, karena beliau segera
pulang kerumahnya sebelum malam menjelang.
17.00-18.00
Tim berjalan menuju pos 1 linggarjati
berbarengan dengan pendaki lain. Setibanya tim di pos 1 linggarjati sudah
terlihat para pendaki yang sedang beristirahat.
18.00-06.00
Tim beristirahat di pemukiman warga.
Day 5 (18 Agustus 2013)
06.00-07.00
Tim bersiap menuju pertigaan
linggarjati. tim akan berjalan pulang menuju Bogor dengan menaiki bis patas AC
“luragung termuda. Bis menjemput di pertigaan linggarjati. Tim menggunakan angkutan umum dengan
biaya Rp. 3.000/org.
16.00-17.00
Kami tiba di
terminal baranang siang Bogor
disambut dengan derasnya hujan yang turun. Kemudian dengan diantar kendaraan
umum taksi, kami tiba di rumah dengan selamat.
Anggaran
Perjalanan
- Ongkos angkutan umum dari Sekretariat-Terminal Baranang Siang Rp. 5.000/org
- Ongkos angkutan umum dari Terminal Barang Siang bogor- Pertigaan kuningan Rp. 100.000/org
- Ongkos angkutan umum motor dari pertigaan linggarjati-pos 1 linggarjati Rp.10.000/org
- Karcis Masuk kawasan TNGC Rp. 1.500/org (per hari)
- Biaya pengelola Rp. 5.500/org (per hari)
- Basuransi Rp.1.500/ org (per hari)
- Ongkos angkutan umum dari pos 1 linggarjati-pertigaan linggarjati Rp. 3.000/org
- Ongkos angkutan umum dari Terminal Baranang Siang-Rumah Rp. 100.000/rombongan
Khalid
Jamaluddin Hamid dan Mustopa Khamaluddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar