Senin, 07 Juli 2014

Materi Navigasi


NAVIGASI

Navigasi adalah pengetahuan untuk mengetahui keadaan medan yang akan dihadapi, posisi kita di alam bebas dan menentukan arah serta tujuan perjalanan di alam bebas. Pengetahuan tentang navigasi darat ini merupakan bekal yang sangat penting bagi kita untuk bergaul dengan alam bebas dari padang ilalang, gunung hingga rimba belantara.

Perangkat Navigasi
1.      Peta
Peta merupakan perlengkapan utama dalam penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Peta yang biasanya digunakan dalam kegiatan pendakian gunung adalah peta topografi. Selain pendaki gunung, jenis peta ini juga dipakai oleh militer.kandungan informasi yang dimiliki oleh peta topografi seperti relief permukaan bumi, hutan, pemukiman penduduk, jaringan sungai, jalan dan sebagainya, keistimewaan peta topografi adalah skala yang besar namun hal ini menyebabkan peta topografi itu hanya menggambarkan suatu wilayah kecil saja.
Ukuran peta topografi sebagai berikut :
 -  Skala 1 : 50.000
 -  Skala 1 : 25.000
 -  Skala 1 : 5.000

Bagian –bagian pada peta :
1.      Judul Peta adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau identitas lain yang menonjol.

2.    Keterangan Pembuatan merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat. Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta. Keterangan ini digunakan untuk menghitung sudut variasi magnetisnya karena kutub magnetis selalu berubah setiap tahun disebabkan pengaruh rotasi bumi. Variasi ini dinamakan “Deklinasi”, variasi deklinasi ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan dalam menggunakan peta dan kompas.


3.      Nomor Peta (Indeks Peta) Nomor peta berguna untuk memudahkan kita mencari peta yang dibutuhkan.

4.      Pembagian Lembar Peta adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas.

5.      Sistem Koordinat adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. Macam koordinat adalah:
a.   Koordinat Geografis adalah sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang berpotongan dengan garis lintang (LU dan LS) atau koordinat yang penyebutannya menggunakan garis lintang dan bujur. Koordinatnya menggunakan derajat, menit dan detik. Misal Co 120° 32' 12" BT 5° 17' 14" LS.
b.   Koordinat Grid adalah perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinat (y) pada koordinat grid. Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter), sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan.
c.   Koordinat Lokal untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak ada gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta. Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada tepi peta. Kedua sistem koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara internasional. Namun dalam pembacaan sering membingungkan, karenanya pembacaan koordinat dibuat sederhana atau tidak dibaca seluruhnya.Misal: 72100 mE dibaca 21, 9° 9700 mN dibaca 97, dan lain-lain.

6.      Skala Peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di medan atau lapangan. Rumus jarak datar dipeta dapat di tuliskan JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN Penulisan skala peta biasanya ditulis dengan angka non garis (grafis).Misalnya skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 250 m di medan yang sebenarnya.

7.      Tanda peta tanda peta adalah gambar bagian-bagian atau benda-benda medan yang digambarkan dengan tanda-tanda tertentu dan telah ditentukan 8. Garis Kontur atau Garis Ketinggian Garis ketinggian adalah merupakan garis perbatasan bidang yang merupakan tempat kedudukan titik-titik dengan ketinggian sama terhadap bidang referensi (pedoman) acuan tertentu. Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi. Garis kontur dimaksudkan untuk mengetahui ketingian suatu daerah atau tempat dari permukaan laut dan juga dapat digunakan untuk mengenali atau mengetahui keadaan medan yang sebenarnya dilapangan.
Ciri – ciri garis kontur  :
a)         Garis kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih tinggi, kecuali pada awal. Pada kawah garis konturnya ditambahkan titik – titik yang lebih tinggi mengelilingi kontur yang lebih rendah.
b)         Kerapatan garis kontur yang berubah – ubah tidak memengaruhi beda ketinggian garis kontur tersebut.
c)         Untuk daerah datar/landai gambar konturnya jarang – jarang, sedangkan untuk daerah yang terjal atau curam garis konturnya rapat.
d)        Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rankaian kontur berbentuk ” U” yang menjorok keluar menjauhi puncak.
e)         Lembah terlihat dipeta sebagai huruf ”” yang ujungnya tajam dan menjorok ke dalam kearah puncak.
f)         
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/WorldMapLongLat-eq-circles-tropics-non.png/250px-WorldMapLongLat-eq-circles-tropics-non.png

Garis kontur terdiri dari dua macam, garis kontur tebal yang dikenal dengan nama ”intermediate countour” dan garis kontur tipis yang dikenal dengan nama ”index countour” atau disebut juga internal kontur. Untuk peta terbitan bakosurtanal, garis kontur yang tipis atau yang berada diantara dua garis kontur tebal berjumlah tiga buah garis kontur dan selang garis konturnya untuk peta skala 1:50.000 adalah 25 meter, sedangkan untuk skala peta 1:25.000 adalah 12,5 meter.

Peta Dunia

2.      Kompas
Kompas adalah peralatan umum yang paling dikenal dan paling populer di dunia sebagai alat petunjuk arah. Kompas mempunyai jarum yang berfungsi menunjukkan arah mata angin. Kompas mempunyai pembagian arah mata angin sebanyak 32 buah dan garis pembagi derajat dari 0o sampai 359o, arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas inilah yang dikenal dengan sebutan arah medan magnetik bumi, bukan arah kutub yang sebenarnya
Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a)      Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva.
b)      Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma.

Bagian-bagian kompas      :
1.     Jarum kompas/jarum magnet Jarum kompas merupakan bagian terpenting pada sebuah kompas. Jarum ini dibuat dengan menggunakan magnet.

2.     Piringan derajat di dalam kompas ada lingkaran yang terdiri atas garis-garis. Garis ini dikenal dengan garis pembagi skala derajat. Cara membaca skala derajat ini searah dengan jarum jam yang dimulai dari arah utara magnetis, kemudian melingkar menuju titik utara magnetis, kemudian melingkar menuju titik utara magnetis kembali.

3.     Skala piringan derajat Ada banyak macam untuk skala piringan derajat ini. Pembagian derajat internasional atau standarnya adalah seperti sudut lingkaran yaitu 360o. kompas militer mempunyai skala 6.000’: 6.300’ atau 64.00’

4.     Rumah Kompas Merupakan tempat bagian kompas tersebut berada. Didalam rumah kompas biasanya juga diberi cairan bening sebagai penangkal luar. Cairan ini berfungsi melindingi kompas terutama dalam suhu -4oC sampai 50oC Pada umumnya para pendaki mengenal dua tipe kompas yang sering mereka gunakan di lapangan.










 Kompas

3.      GPS (Global Positioning Satelite)
Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global Positioning Satelite/GPS berguna untuk perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit.

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y atau garis bujur dan garis lintang ( longitude/latitude ). system ini digunakan untuk menentukan posisi pada permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. System ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima yang ada di bumi, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.

DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang luas.
Cara kerja Global Positioning System (GPS).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVE4q1W73GUzUBtOYCePagX4cpzzPAL5Xd8HtZfaxKRRIy25QZR28wbyfzrEErg_5Av14ZK9ayFKS54_9Pkh2Tkz8xoznGeKJ6hnWfd1UfuFEdqEgwq2EF1lusJZVKJq9KnBoCEu0ynnY/s200/cara+kerja+gps.jpg
Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi (lintang dan bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian).
Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada dasarnya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.

Cara kerja GPS umumnya :
  • Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
  • Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal radio.
  • Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
  • Untuk perhitungan jarak, pastikan posisi satelit dan ketingian pada orbitnya.
  • Menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima reciever.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2lnmAtgWloDt54ndZc9hhKhg8KJDY3-NoCs5tMMq7Wy9qhm8lLyQQfc3sMV9bAPtyoxbBqLRmMI14rX4IgxACcwx3xlXaU1VXhVQ6LADcwXCVjH1bEytiq76MsCg0Vn3gQIZIws-1IF8/s200/manfaat+gps.gif

Manfaat atau Fungsi Global Positioning System (GPS).
  • GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
  • GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
  • GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
  • GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.

Untuk yang lainnya Global Positioning System (GPS) bisa sebagai :
  • Penunjukkan arah kiblat
  • Penunjuk Jalan saat menuju tempat tertetu yang belum hafal jalannya
  • Dan Lain - Lain



Istilah dalam GPS.
  1. Cold & Warm start: Bila data yang tersimpan masih dalam kurun waktu tersebut, maka datadata tersebut masih bisa dipakai oleh alat navigasi untuk mengunci satelit, dan menyebabkan alat navigasi lebih cepat ‘mengunci’ satelit. Inilah yang disebut “Warm start”. Ketika data yang tersimpan sudah kadaluwarsa, artinya melebihi kurun waktu di atas, maka alat navigasi tidak dapat memakainya. Sehingga alat navigasi harus memulai seluruh proses dari awal, dan menyebabkan waktu yang diperlukan menjadi lebih lama lagi. Inilah yang disebut “Cold start”.

  1. Waterproof IPX7:  IP X7 artinya: X menunjukkan alat tersebut tidak diuji terhadap benda padat, sedangkan angka 7 berarti dapat direndam dalam air dengan kedalaman 15 cm – 1 meter (pada situs garmin ditambahkan: selama 30 menit).

  1. RoHS version: RoHS adalah singkatan dari Restriction of use of certain Hazardous Substances. Enam jenis bahan yang dibatasi adalah Cadmium (Cd), Air raksa/mercury (Hg), hexavalent chromium (Cr (VI)), polybrominated biphenyls (PBBs) and polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) dan timbal/lead (Pb). Semua jenis bahan ini dapat mengganggu kesehatan manusia, termasuk limbah alat elektronik yang kita pakai.

  1. Proposition 65: Ini adalah sebuah ketentuan yang dibuat oleh pemerintah negara bagian Kalifornia, Amerika Serikat. Ketentuan ini bertujuan untuk melindungi penduduk kalifornia dan sumber air minum dari pencemaran bahan berbahaya. Berdasarkan ketentuan ini, setiap pabrik wajib mencantumkan peringatan pada produknya, sehingga pengguna dapat membuat keputusan untuk melindungi dirinya sendiri.

  1. Geocaching: Istilah ini berasal dari kata ‘Geo’ yang diambil dari geografi, dan ‘caching’ yang diambil dari kegiatan menyimpan/menyembunyikan sesuatu. Geocaching sebenarnya adalah sebuah permainan untuk menemukan ‘harta karun’ tersembunyi dengan menggunakan alat navigasi berbasis satelit.

  1. DOP: Merupakan singkatan dari ‘Dillution of Precision’, berhubungan erat dengan lokasi satelit di angkasa. Nilai DOP didapatkan dari perhitungan matematis, yang menunjukkan ‘tingkat kepercayaan’ perhitungan sebuah lokasi. Ketika satelit-satelit terletak berdekatan, maka nilai DOP akan meningkat, yang menyebabkan akurasi alat navigasi berbasis satelit menjadi berkurang. Ketika satelit-satelit terletak berjauhan, maka nilai DOP akan berkurang sehingga alat navigasi menjadi lebih akurat.

  1. Koordinat lokasi: Sebuah titik koordinat dapat ditampilkan dengan beberapa format. Masing-masing pengguna dapat mengatur format ini pada alat navigasi, program mapsource, ataupun program komputer lainnya. Format ini dapat diatur dari bagian setting dari masing-masing program/alat navigasi.


GPS (Global Positioning Satelite)

4.      Radar
Layar radar yang sangat bermanfaat dalam navigasi. Kapal laut dan kapal terbang modern sekarang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain, cuaca/ awan yang dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang ada di depan pesawat/kapal.
Radar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan..
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.


Jenis-jenis Radar
Jenis - jenis radar yaitu :
1.      Doppler Radar
Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

2.   Bistatic Radar
Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena. Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.

Sistem Radar
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yaitu :
1.      Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar merupakan dwikutub. Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.

2.      Pemancar Sinyal (Transmitter)
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.

3.  Penerima sinyal (Receiver)
Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display).

Pengoperasian Radar
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0d/Radar_screen.JPG/220px-Radar_screen.JPG






Radar

5.      IRS (Inertial Reference System)
Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Inertial Reference System/IRS. IRS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat berdasarkan efek inertial. Tidak seperti GPS, perangkat IRS tidak memerlukan stasiun sehingga sangat cocok untuk digunakan di bumi maupun di ruang angkasa. Perangkat IRS modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat modern dalam navigasi di darat, kapal di laut,pesawat udara serta di ruang angkasa.
IRS adalah singkatan dari Inertial Reference System,yang merupakan salah satu contoh atau nama lain dari Inertial Navigation System. Kuncinya adalah pada perkataan inertial, artinya berbasis inersia yaitu keengganan berubah kondisi, misalnya semakin besar inersia (mass) sebuah benda semakin kecil percepatan yang berlaku padanya bila diberi sebuah gaya dengan besaran tertentu.Untuk tujuan navigasi, inrsia yang dimaksud adalah keengganan sebuah giroskop (gyroscope) atau sebuah massa yg berputar sekitar sebuah sumbu, untuk mengubah arah subunya. Misalnya sepeda yang bergerak (rodanya berputar) tidak mudah jatuh karena sumbu putar roda enggan diubah. Jadi utk benda seperti pesawat terbang yang bergerak diruang 3 D dengan mencatat semua perubahan arah sumbu giroskop maka semua percepatan yang terjadi pada pesawat dapat dicatat, karena perubahan arah hanya bisa terjadi bila ada gaya yang beraksi padanya dan ini akan direkam oleh perubahan arah sumbu giroskop. Kemudian karena kecepatan adalah integral dari percepatan, dan jarak tempuh (serta arahnya bila semua komponen gaya diketahui) adalah integral dari kecepatan maka sejarah pergerakan pesawat diruang 3 D bisa dihitung dengan akurat. Karena pada awal penerbangan lokasi pesawat diketahui maka pada setiap saat lokasi pesawat juga bisa dihitung dan diketahui.
 






·        

Inertial Reference System (IRS)


6.      Mata Angin
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas dan peta. Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam):
a.       Utara (0°)
b.      Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur
c.       Timur (90°)
d.      Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan
e.       Selatan (180°)
f.       Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat
g.      Barat (270°)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/f0/Mata_angin.jpg/200px-Mata_angin.jpg

Arah Mata Angin


Memakai Peta Dan Kompas Dalam Satu Kesatuan
1.      Azimuth Dan Back Azimuth
Azimut didefinisikan sebagai sudut horisontal yang diukur searah jarum jam dari garis dasar atau secara ringkasnya sudut dari suatu titik terhadap arah utara pengamat. Karena ada tiga jenis arah utara (UP, UM, US) maka azimut juga terdapat 3 jenis berdasarkan ketiga arah utara tersebut, yaitu azimut Peta, azimut Magnetis, dan azimut sebenarnya. Untuk membuat lintasan tetap berada pada satu garis lurus, kita dapat berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (potong kompas), dapat menggunakan teknik back azimut. Back azimut adalah sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikannya. Langkah-langkah potong kompas :
a)      Tentukan titik awal dan akhir perjalanan, plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut kompasnya serta sudut back azimutnya.
b)      Bidikkan kompas sesuai sudut antara titik awal dan titik akhir
c)      Bila memakai kompas orientenering, putar gelang sampai tanda (huruf N) pada kompas sebidang dengan jarum berwarna merah. Pada kompas bidik prinsipnya sama.
d)     Bidikan kompas kembali kebelakang sesuai sudut back azimut dari tanda medan tersebut untuk mengecek apakah kita masih berada pada lintasan yang diinginkan.

AZIMUTH : SUDUT KOMPAS BACK AZIMUTH :
Bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°. Bila sudut kompas < 180o maka sudut kompas ditambah 180°.



2.      Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda medan yang ada di lokasi dan mencocokanya dengan kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis utara kompas (magnetis) dapat kita anggap sejajar dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan deklinasinya. Langkah-langkah orientasi pada peta :
a)      Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok (dapat dikenali)
b)      Letakan peta pada bidang datar
c)      Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai dengan bentang alam yang ada.
d)     Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda medan yang ada di peta (seperti jalan raya, sungai,dll)
e)      Tanpa memperhitungkan deklinasinya, letakkan kompas sedemikian rupa sehingga sumbu pokok kompas terletak diatas garis batas lembar kiri atau kanan peta dan kita putar peta beserta kompasnya sampai jarum kompas terletak satu garis dengan garis peta tersebut.

3.      Resection
Digunakan untuk mengetahui posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang kita kenal. Tidak semua tanda medan harus kita bidik, seperti ketika kita sedang berada di tepi sungai lainnya yang di bidik. Langkah-langkah resection :
a)      Lakukan orientasi peta
b)      Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimuth dan back azimuthnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
c)      Tarik garis back azimuth dari kedua titik medan itu sehingga terjadi perpotongan antara keduanya.
d)     Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.

4.      Intersection
Cara ini digunakan untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi suatu titik atau benda di medan pada peta dengan menggunakan posisi B sudah dicari terlebih dahulu, posisi A sudah dicari terlebih dahulu, point yang dicari dua atau lebih tanda medan. Langkah-langkahnya :
a)      Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentukan posisi kita dititik A.
b)      Bidik obyek dari titk A tersebut, catat azimut dan back azimutnya.
c)      Bergerak ke posisi lain dan melakukan orientasi serta resection untuk menentukan posisi kita di B.
d)     Bidik obyek dari titk B tersebut, catat azimut dan back azimutnya.
e)      Perpotongan azimut dari titik A dan B tersebut adalah letak obyek yang kita.
                                                      
5.      Sudut Peta
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistem pembacaan sudut dipakai Sistem Azimuth (0° - 360°). Sistem Azimuth adalah sistem yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuai dengan arah jalannya jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan. Sistem penghitungan sudut dibagi menjadi dua, berdasar sudut kompasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar