MOUNTAINEERING
Didalam pendakian suatu gunung banyak hal-hal yang harus
kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam) yang berupa : aturan-aturan
pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, cara-cara yang baik, untuk
mendaki gunung dan lain-lain. Segalanya inilah yang tercakup dalam bidang
Mountaineering. Mendaki gunung dalam pengertian Mountaineering terdiri dari
tiga tahap kegiatan, yaitu :
1. Berjalan (Hill Walking)
Secara
khusus kegiatan ini disebut mendaki gunung. Hill Walking adalah kegiatan yang
paling banyak dilakukan di Indonesia. Kebanyakan gunung di Indonesia memang
hanya memungkinkan berkembangnya tahap ini. Disini aspek yang lebih menonjol
adalah daya tarik dari alam yang dijelajahi (nature interested)
2. Memanjat (Rock Climbing)
Walaupun
kegiatan ini terpaksa harus memisahkan diri dari Mountaineering, namun ia tetap
merupakan cabang darinya. Perkembangan yang pesat telah melahirkan banyak
metode-metode pemanjatan tebing yang ternyata perlu untuk diperdalam secara
khusus. Namun prinsipnya dengan tiga titik dan berat dan kaki yang berhenti,
tangan hanya memberi pertolongan
3. Mendaki gunung es (Ice & Snow Climbing)
Kedua
jenis kegiatan ini dapat dipisahkan satu sama lain. Ice Climbing adalah
cara-cara pendakian tebing/gunung es, sedangkan Snow Climbing adalah
teknik-teknik pendakian tebing gunung salju.Dalam ketiga macam kegiatan di atas
tentu didalamnya telah mencakup : Mountcamping, Mount Resque, Navigasi medan
dan peta, PPPK pegunungan, teknik-teknik Rock Climbing dan lain-lain.
A. PERSIAPAN MENDAKI
GUNUNG
1.
Pengenalan Medan
Untuk
menguasai medan dan memperhitungkan bahaya obyek seorang pendaki harus
menguasai menguasai pengetahuan medan, yaitu membaca peta, menggunakan kompas
serta altimeter.Mengetahui perubahan cuaca atau iklim. Cara lain untuk
mengetahui medan yang akan dihadapi adalah dengan bertanya dengan orang-orang
yang pernah mendaki gunung tersebut. Tetapi cara yang terbaik adalah mengikut
sertakan orang yang pernah mendaki gunung tersebut bersama kita.
2. Persiapan Fisik
Persiapan fisik bagi pendaki gunung
terutama mencakup tenaga aerobic dan
kelenturan otot. Kesegaran jasmani akan mempengaruhi transport oksigen melelui peredaran darah ke otot-otot badan, dan ini penting karena semakin tinggi suatu daerah semakin rendah kadar oksigennya.
kelenturan otot. Kesegaran jasmani akan mempengaruhi transport oksigen melelui peredaran darah ke otot-otot badan, dan ini penting karena semakin tinggi suatu daerah semakin rendah kadar oksigennya.
3. Persiapan Tim
Menentukan anggota tim dan membagi
tugas serta mengelompokkannya dan merencanakan semua yang berkaitan dengan
pendakian.
4. Perbekalan dan Peralatan
Persiapan perlengkapan merupakan
awal pendakian gunung itu sendiri. Perlengkapan mendaki gunung umumnya mahal,
tetapi ini wajar karena ini merupakan pelindung keselamatan pendaki itu
sendiri. Gunung merupakan lingkungan yang asing bagi organ tubuh kita yang
terbiasa hidup di daerah yang lebih rendah. Karena itu diperlukan perlengkapan
yang memadai agar pendaki mampu menyesuaikan di ketinggian yang baru itu.
Seperti sepatu, ransel, pakaian, tenda, perlengkapan tidur, perlengkapan masak,
makanan, obat-obatan dan lain-lain.
B. LANGKAH-LANGKAH DAN PROSEDUR PENDAKIAN
Umumnya langkah-langkah yang biasa
dilakukan oleh kelompok-kelompok pencinta alam dalam suatu kegiatan pendakian
gunung meliputi tiga langkah, yaitu :
1. Persiapan yang dimaksud persiapan pendakian gunung adalah :
1. Persiapan yang dimaksud persiapan pendakian gunung adalah :
•
Menentukan pengurus panitia pendakian,
yang akan bekerja mengurus : Perijinan pendakian, perhitungan anggaran biaya, penentuan
jadwal pendakian, persiapan perlengkapan/transportasi dan segala macam urusan
lainnya yang berkaitan dengan pendakian.
•
Persiapan fisik dan mental anggota
pendaki, ini biasanya dilakukan dengan berolahraga secara rutin untuk
mengoptimalkan kondisi fisik serta memeksimalkan ketahanan nafas. Persiapan
mental dapat dilakukan dengan mencari/mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang
tak terduga timbul dalam pendakian beserta cara-cara pencegahan/pemecahannya.
2.
Pelaksanaan
bila ingin mendaki gunung yang belum pernah didaki sebelumnya disarankan
membawa guide/penunjuk jalan atau paling tidak seseorang yang telah pernah
mendaki gunung tersebut, atau bisa juga dilakukan dengan pengetahuan membaca
jalur pendakian. Untuk memudahkan koordinasi, semua peserta pendakian dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu :
-
Kelompok pelopor
-
Kelompok inti
-
Kelompok penyapu
Masing-masing
kelompok, ditunjuk penanggungjawabnya oleh komandan lapangan (penanggungjawab
koordinasi).Daftarkan kelompok anda pada buku pendakian yang tersedia di setiap
base camp pendakian, biasanya menghubungi anggota SAR atau juru kunci gunung
tersebut.Didalam perjalanan posisi kelompok diusahakan tetap yaitu : Pelopor di
depan (disertai guide), kelompok initi di tengah, dan team penyapu di belakang.
Jangan sesekali merasa segan untuk menegur peserta yang melanggar peraturan
ini.Demikian juga saat penurunan, posisi semula diusahakan tetap. Setelah tiba
di puncak dan di base camp jangan lupa mengecek jumlah peserta, siapa tahu ada
yang tertinggal.
3.
Evaluasi
Biasakanlah
melakukan evaluasi dari setiap kegiatan yang anda lakukan, karena dengan
evaluasi kita akan tahu kekurangan dan kelemahan yang kita lakukan. Ini menuju
perbaikan dan kebaikan (vivat et floreat).
C. MANAJEMEN PERJALANAN & PERALATAN
Perencanan perjalanan Hal pertama
yang harus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data-data kita
dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau
artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan
pendakian pada objek yang akan kita tuju. Tidak salah juga bila meminta
informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentang gambaran
medan lokasi yang akan kita daki. Selanjutnya buatlah ROP (Rencana Operasi
Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang
daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa
saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan,
bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki di
daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai
dari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah
pembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan
waktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya.Intinya dalam perencanaan
pendakian, hendaknya memperhatikan :
1. Mengenali
kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.
a)
Mempelajari
medan yang akan ditempuh.
b)
Teliti
rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin.
c)
Pikirkan
waktu yang digunakan dalam pendakian.
d)
Periksa
segala perlengkapan yang akan dibawa.
e)
Perlengkapan
dasar perjalanan Perlengkapan jalan : sepatu, kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jas hujan, dll. Perlengkapan
tidur : sleeping bag, tenda, matras dll.
f)
Perlengkapan
masak dan makan: kompor, sendok, makanan, korek dll.
g)
Perlengkapan
pribadi : jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet paper / tissu, dll.
Ransel / carrier.
h)
Perlengkapan
pembantu Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.
i)
Alat
komunikasi (Handy talky), survival kit, GPS [kalo ada]
j)
Jam
tangan.
2. Packing
atau menyusun perlengkapan kedalam ransel
a)
Kelompokkan
barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.
b)
Masukkan
dalam kantong plastik.
c)
Letakkan
barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur)
pada yang paling dalam.
d)
Barang
barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh
dan mudah diambil.
e)
Tempatkan
barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan /
punggung.
f)
Buat
Checklist barang barang tersebut Pedoman Perjalanan Alam Terbuka
g)
Untuk
merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan
secara matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang
kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari
rumusan tersebut :
1)
Where
(Dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang
akan kita digunakan, misalnya: Tangkiling-Bukit Batu-Palangkaraya.
2)
Who
(Siapa), apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan
berkelompok. contoh: satu kelompok (25 personil) terdiri dari 5 orang anggota
penuh (panitia) dan 20 orang siswa DIKLAT (peserta)
3)
Why
(Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa
bermacam-macam contoh : Untuk melakukan DIKLATSAR.
4)
When
(Kapan) waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, berapa lama ? contoh : 23 Februari
2005 sampai dengan 25 Februari 2005 Dari pertanyaan-pertanyaan 4 W, maka
didapat suatu gambaran sebagai berikut: pada tanggal 23-25 Februari 2007 akan
diadakan DIKLAT, yang akan dilaksanakan oleh 5 panitia dan diikuti 20 orang
siswa DIKLAT. Tempat yang digunakan untuk DIKLAT tersebut yaitu di
Lompobattang-Bawakaraeng.
5)
How
[Bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban
pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
·
Bagaimana
cuaca disana
·
Bagaimana
kondisi lokasi
·
Bagaimana
perizinannya
·
Bagaimana
mendapatkan air
·
Bagaimana
pengaturan tugas panitia
·
Bagaimana
acara akan berlangsung
·
Bagaimana
materi yang disampaikan dan masih banyak “bagaimana ?” lagi (silahkan anda
mengembangkannya lagi)
Dari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana gegiatan
yang didalamnya mencakup rincian :
1.
Pemilihan
medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2.
Pengurusan
perizinan
3.
Pembagian
tugas panitia
4.
Persiapan
kebutuhan acara
5.
Kebutuhan
peralatan dan perlengkapan
6.
dan
lain sebagainya.
Keberhasilan suatu kegiatan di alam
terbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Dalam
merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah :
1.
Mengenal
jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2.
Menentukan
tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)
3.
Mengetahui
lamanya perjalanan (misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4.
Mengetahui
keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban
5.
Memperhatikan
hal-hal khusus (misalnya : obat-obatan tertentu)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut,
maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan
selengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan
(sekitar 15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat beban
sampai 30 kg.
Dari kegiatan penjelajahan, ada
beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
1.
Perjalanan
pendakian gunung
2.
Perjalanan
menempuh rimba
3.
Perjalanan
penyusuran sungai, pantai dan rawa
4.
Perjalanan
penelusuran gua
5.
Perjalanan
pelayaran
Untuk
perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis
medan yang dihadapi. Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan
perlengkapannya sebagai berikut :
1.
Perlengkapan
dasar, meliputi :
a) Perlengkapan dalam perjalanan /
pergerakkan
b) Perlengkapan untuk istirahat
c) Perlengkapan makan dan minum
d) Perlengkapan mandi
e) Perlengkapan pribadi
2.
Perlengkapan
khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya
a) Perlengkapan penelitian (kamera,
buku, dll)
b) Perlengkapan penyusuran sungai
(perahu, dayung, pelampung, dll)
c) Perlengkapan pendakian tebing batu
(carabineer, tali, chock, dll)
d) Perlengkapan penelusuran gua (helm,
headlamp/senter, harness, sepatu karet, dll)
3.
Perlengkapan
tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya : semir, kelambu, gaiter,
dll).
Mengingat pentingnya penyusunan
perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan, sebaiknya
dibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut
jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak. Apabila
perjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya untuk
perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu yang
lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa
dari rumah atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja
yang bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang tidak
kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
a.
Packing
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1) Pada saat back-pack dipakai beban
terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini
disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita
harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban
terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan
menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat
: Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
2) Membagi berat beban secara seimbang
antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah
satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi
jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari
sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
1. Kelompokkan barang sesuai
kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah
pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
2. Maksimalkan tempat yang ada,
misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat
dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan
telur.
3. Tempatkan barang yang sering
digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain
coat/jas hujan pada kantong samping carrier.
4. Hindarkan menggantungkan
barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu
perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan
semuanya dapat dipacking dalam carrier.
5. Mengenai berat maksimal yang dapat
diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum
idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap
individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda
dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih
barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa
barang yang benar-benar perlu.
6. Memilih dan Menempatkan Barang
Dalam
memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu
cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan
untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh :
·
Alumunium
foil ; bisa untuk pengganti piring, bisa
untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat
hingga tidak memakan tempat di carrier.
·
Matras
; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang
hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan
pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus
tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini
mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula
pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
·
Kantung
Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan
berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun,
baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk
mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan
masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika
sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
·
Menyimpan
Pakaian ;Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak,
selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar
pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam
kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.
·
Menyimpan
Makanan ;Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan
dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril,
karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi
tenda untuk mencari makanan.
·
Menyimpan
Korek Api Batangan ;Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film
(photo), agar korek api anda selalu kering.
·
Packing
Barang / Menyusun Barang Di Carrier ; Selalu simpan barang yang paling berat
diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada
dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
b. Perlengkapan
Pribadi Alam Bebas
Outdoor
activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan
perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan
mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa
salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing [panjat tebing] merupakan
jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah
olahraga balap mobil formula-1.
Tentu
saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian
yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih,
maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.
Perjalanan
alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang
kadang tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu
dipersiapkan perlengkapan yang memadai.
Salah
satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan
diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.
1) Tutup
kepala/topi
Untuk
melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam
keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat
melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi
rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball
tidak direkomendasikan.
Pada
cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang baik
adlah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa
disebut kupluk.
2) Syal-slayer
Slayer
atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya
mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher
ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival.
Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan
untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya
disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan
yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
3) Baju
Kebutuhan
ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka
kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat
menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena
panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya
adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warna untuk
aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar
bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi
dan dikenali.
Dalam
beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini
karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat
badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.
4)
Celana
Celana
lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat
menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena
berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan
tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang].
Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila
menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupa bahwa
under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
5)
Jaket
Salah
satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk
melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaket yang baik
adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini
juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila
jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan
penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan
luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu
memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini
memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu
menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (water proff) sayang, bahan
ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya
digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es].
6)
Slepping bag
Istirahat
adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian.
Tempat istirahat yang ideal adalah dengan menggunakan slepping bag [kantong
tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang
dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain.
Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.
7) Sepatu
Sepatu
yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak
mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari
kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah
dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat
dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali. Dilapangan
sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan
sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos
kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bila suatu saat
basah.
8)
Carrier
Carrier
bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak
terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yang
dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong
dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.
Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang
gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,
karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat
fatal.
9) Alat
masak, makan dan mandi
Perlengkapan
sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi. Bagimanapun juga
dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan
masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting
menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga
perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan
bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin,
dll.Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini
banyak tersedia model dan jenis phipless].
Perlengkapan
mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari
dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan
tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang
tempat.
10) Obat-obatan
dan Survival Kits
Perlengkapan
pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau pegiat
mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga
setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits.
c. Perencanaan
Perbekalan
Dalam
perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang
perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1)
Lamanya
perjalanan yang akan dilakukan
2)
Aktifitas
apa saja yang akan dilakukan
3)
Keadaaan
medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
4)
Persiapan
mendaki gunung
Persiapan umum untuk mendaki gunung
antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
a) Kesiapan mental. Mental amat
berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi
bisa saja terjadi sebaliknya.
b) Kesiapan fisik. Beberapa latihan
fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dan
sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita
dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak
sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita
tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan
pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi
sebelumnya.
c) Kesiapan administrasi. Mempersiapkan
seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan
dituju.
d) Kesiapan pengetahuan dan
ketrampilan.
e) Pengetahuan untuk dapat hidup di
alam bebas.
f) Kemampuan minimal yang perlu bagi
pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC
[emergency medical care] praktis.
Daftar
Tabel Perlengkapam Standar Mountaineeres
No.
|
Nama Alat
|
Keterangan
|
1.
|
Carrier/Daypack
|
a.
Pendaki yang membawa logistic
seperti tenda, kompor atau alat lainnya, maka disarankan menggunakan carrier
dengan ukuran minimal 60 Ltr
b.
Pendaki yang tidak membawa
logistic dapat menggunakan Carrier minimal 60 Ltr atau Daypack
|
2.
|
Cover Bag
|
Cover bag ini sangat penting
kegunaannya sebagai pelindung Carrier/Daypack yang digunakan para pendaki
ketika dalam perjalanan dan atau dalam pendakian.
Dalam perjalanan menuju lokasi
pendakian biasanya menggunakan transportasi umum, maka cover bag dapat
melindungi carrier/daypack dari benda-benda tajam yang bisa
merobek/melubangi/merusak carrier/daypack
Dalam pendakian pendaki dapat
melindungi logisik yang dibawa dari air hujan, ini sangat di anjurkan apabila
pendakian dilakukan pada musim hujan dan atau pendakian dilakukan di daerah
yang mempunyai curah hujan yang tinggi, seperti Bogor dan Cianjur
|
3.
|
Matras
|
Kegunaan
matras adalah untuk alas ketika di tenda, atau dimanapun kita akan duduk.
Karena semakin malam, udara di gunung akan semakin dingin, dan tentunya tanah
juga semakin dingin dan basah. Dan akan semakin terasa ketika cuaca hujan.
Matras juga bisa difungsikan untuk pelapis dalam tas gunung agar packing
terlihat indah
|
4.
|
Sleeping Bag
|
Sleeping
bag atau kantung tidur sangat berguna untuk menghangatkan badan ketika tidur.
Dan dalam kondisi darurat, bisa dijadikan sebagai alat pertolongan kepada
penderita hipotermia.
|
5.
|
Sendal/Sepatu Gunung
|
Untuk melindungi dari gigitan
hewan ,melindungi dari medan berat,mencegah terjadinya keseleo atau
terkilir,dan melindungi dari suhu dingin,panas
|
6.
|
Jaket/Sweeter
|
Bagi
pendaki yang tidak kuat terhadap udara dingin, jaket adalah hal yang sudah
selayaknya dibawa. Saat ini banyak sekali pilihan jaket dengan model yang
ciamik, tanpa mengurangi nilai fungsionalnya.
|
7.
|
Rain Coat/Jas Hujan
|
Dalam
banyak kasus, pendaki terkena hipotermia dikarenakan baju basah akibat
terguyur air hujan. Karena itu jas hujan amatlah penting bagi pendaki,
terutama saat hujan turun, demi menjaga tubuh kita agar tetap kering. ini
sangat di anjurkan apabila pendakian dilakukan pada musim hujan dan atau
pendakian dilakukan di daerah yang mempunyai curah hujan yang tinggi, seperti
Bogor dan Cianjur
|
8.
|
Pakaian
|
Pakaian
yang dipakai adalah pakaian lapangan. Hindari penggunaan pakaian berbahan
jeans.
Pakaian
ganti yang dibawa disesuaikan dengan lamanya perjalanan. Maka pendaki
dituntut untuk dapat mengatur perbekalan pribadi yang berbanding lurus dengan
lamanya perjalanan
|
9.
|
Sarung Tangan
|
Sarung
tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari suhu gunung dan atau penyakit
gunung yang diakibatkan oleh suhu gunung
|
10.
|
Kaos Kaki
|
Kaos
Kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari suhu gunung dan atau penyakit
gunung yang diakibatkan oleh suhu gunung.
Kaos
kakipun dapat berfungsi melindungi kaki dari rasa sakit ketika dalam pendakian
|
11.
|
Kupluk/Topi Rimba
|
Kupluk/Topi
Rimba berfungsi untuk melindungi kepala terutama telinga dari suhu gunung dan
atau penyakit gunung yang diakibatkan oleh suhu gunung.
Kupluk/topi
rimba inipun dapat berfungsi melindungi kepala dari reruntuhan daun ketika
dalam pendakian
|
12.
|
Makanan
|
Makanan
wajib dibawa selama pendakian. Makanan yang dibawa disesuaikan dengan lamanya
perjalanan dan atau pendakian. Makanan ini terbagi menjadi 3 bagian,
diantaranya:
a.
Makanan
Utama, yaitu makanan yang mengandung karbohidrat dan atau protein yang
tinggi, dimana makanan ini berfungsi sebagai pendukung energy saat pendakian.
Contoh : Nasi, Roti, Lauk Pauk, Sayuran (beserta bumbu masaknya)
b.
Makanan
Pendukung, yaitu makanan yang berfungsi sebagai pendukung makanan utama dalam
meingkatkan stamina. Contoh : Buah, Coklat, Gula Merah/Batu, Permen,
c.
Makanan
Pelengkap, yaitu makanan yang berfungsi sebagai pelengkap pendakian dan
menambah nafsu makan ketika pendakian. Dapat dibawa dan atau tidak dalam
pendakian. Contoh : makanan favorit
|
13.
|
Minuman
|
Minuman
wajib dibawa selama pendakian. Minuman yang dibawa disesuaikan dengan lamanya
perjalanan dan atau pendakian juga disesuaikan dengan kebutuhan minum
masing-masing pendaki. Minuman ini terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya:
a. Minuman Utama, contoh : air
mineral
b. Minuman Pendukung, contoh : Kopi,
Susu, minuman berasa lainnya
c. Minuman Pelengkap, contoh : minuman
favorit
|
14.
|
Peralatan Makanan/Masak
|
Peralatan
makanan ini wajib dibawa, seperti: Trangia, Kompor, Bahan Bakar, Nesting, Piring/Mangkuk,
Sendok, Garpu dan gelas
|
15.
|
Peralatan Sembahyang
|
Untuk
mendekatkan diri lagi kepada TUHAN YANG MAHA ESA
|
16.
|
Obat-obat Pribadi
|
Karena
kegiatan outdoor itu menguras fisik dan rentan dengan cidera, jangan sampai
lupa membawa obat2an, terutama obat2an pribadi yang tidak dijual di pasaran.apa
bila mempunyai penyakin kronis seperti:asma ,jantung,alergi kedinginan(Cold
Urticaria),dan lain-lain
|
17.
|
Headlamp
|
Ketika
mendaki di malam hari, jangan sampai tidak membawa senter agar tidak tersesat
dan salah jalur dan lengkapi dengan baterai cadangan
|
18.
|
Alumuniumfoil
|
Pelindung
ketika mengalami kedinginan hebat/hypothermia
|
19.
|
Peralatan navigasi
|
Peta
dan kompas sangat penting agar tidak melenceng dari jalur pendakian.
|
20.
|
Pisau / golok
|
Pisau
sangat berguna untuk memotong ranting Atau dalam kasus tertentu untuk
pembelaan diri. Ingat, kita berada di tengah hutan yang terkadang masih kita
jumpai hewan hewan liar.
|
21.
|
Tenda
|
Tenda sangat ringkas untuk dibawa dan cukup kuat
untuk menahan air hujan dan hempasan angin badai.
|
22.
|
P3k
|
Obat-obatan
yang dibawa berupa: obat sakit kepala, obat flu, obat batu, obat nyeri sendi,
obat anti racun, alcohol, obat luka luar, perekat luka, pembalut dan
lain-lain
|
Gambar Peraga
Contoh Ittenary Perjalanan
1.
Kawasan
Provinsi Jawa Barat
Lokasi : Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
Kab. Bogor
hari/tanggal
|
waktu
|
keterangan
|
petugas
|
Jumat/02-mei-2014
|
19:00
|
peserta berkumpul di
sekretariat
|
panitia
|
19:00 - 21:00
|
mempersiapakan
peralatan
|
koor.logistik
|
|
21:00 - 00:00
|
istirahat
|
-
|
|
Sabtu/03-mei-2014
|
00:00 - 01:00
|
persiapan
pemberangkatan
|
koor.akomodasi
|
01:00 - 03:00
|
pemberangkatan menuju
lokasi TNGGP
|
koor.akomodasi
|
|
03:00 - 04:00
|
persiapan sarapan
|
panitia
|
|
04:00 12:00
|
perjalanan menuju
shelter kandang badak
|
koor.lapangan
|
|
12:00 - 14:00
|
perjalanan menuju
puncak pangrango
|
koor.lapangan
|
|
14:00 - 15:00
|
dokumentasi
|
panitia
|
|
15:00 - 17:00
|
perjalanan munuju
shelter kandang badak
|
koor.lapangan
|
|
17:00 - 00:00
|
makan malam dan
istirahat
|
panitia
|
|
Minggu/04-mei-2014
|
00:00 - 04:00
|
persiapan summit
attack
|
panitia
|
04:00 - 07:00
|
perjalanan menuju
puncak
|
koor.lapangan
|
|
07:00 - 08:00
|
dokumentasi
|
panitia
|
|
08:00 - 11:00
|
menuju shelter kandang
badak
|
koor.lapangan
|
|
11:00 - 13:00
|
istirahat,makan siang
dan persiapan turun
|
panitia
|
|
13:00 - 17:00
|
perjalanan menuju
shelter cibodas
|
koor.lapangan
|
|
17:00 - 19:00
|
istirahat
|
-
|
|
19:00 - 21:00
|
perjalanan menuju
sekretariat
|
koor.akomodasi
|
|
21:00
|
kegiatan selesai
|
panitia
|
*
Data diperoleh sesuai perjalanan nyata anggota Rumpalas
2.
Kawasan
Provinsi Jawa Tengah
Lokasi : Taman Nasional Gunung Merbabu, Kab. Magelang
hari/tanggal
|
waktu
|
keterangan
|
petugas
|
Sabtu/07-Juni-2014
|
15:00
|
peserta berkumpul di Stasiun
Bogor
|
Akomodasi
|
15.00 – 18.00
|
Perjalanan menuju
Stasiun Senen
|
Akomodasi
|
|
18.00 - 22.30
|
Peserta menunggu
keberangkatan dengan mengunakan kereta dengan nomor KA 166 tujuan Stasiun
Lempuyangan, Yogyakarta
|
-
|
|
22.30 – 00.00
|
Peserta menuju Stasiun
Lempuyangan, Yogyakarta
|
-
|
|
Minggu/08-Juni-2014
|
00.00 – 07.00
|
Peserta menuju Stasiun
Lempuyangan, Yogyakarta
|
-
|
07.00
|
Tiba di Stasiun Tugu,
Yogyakarta
|
-
|
|
07.00 – 08.00
|
Persiapan menuju
Magelang
|
-
|
|
08.00 – 09.00
|
Perjalanan menuju
terminal jombor (by trans Yogya)
|
Akomodasi
|
|
09.00 – 10.30
|
Perjalanan menuju
terminal magelang (by bus jurusan semarang)
|
Akomodasi
|
|
10.30 – 11.30
|
Perjalanan menuju
wekas (by bus metromini jurusan salatiga)
|
Akomodasi
|
|
11.30 – 11.45
|
Perjalanan menuju
basecamp wekas pintu masuk Taman Nasional Gunung Merbabu, Kab. Magelang (by
ojek)
|
Akomdasi
|
|
11.45 – 12.30
|
Pendaftaran pendakian
dan persiapan ulang
|
Koor. Logistik
|
|
12.30 – 13.30
|
Perjalanan menuju Pos
1
|
Koor. Lapangan
|
|
13.30 -14.00
|
Break
|
Koor. Logistik
|
|
14.00 – 16.00
|
Perjalanan menuju pos
2
|
Koor. Lapangan
|
|
16.00 – 00.00
|
Isoma
|
Panitia
|
|
Senin/09-Juni-2014
|
00.00 – 05.00
|
Isoma
|
panitia
|
05.00 – 06.30
|
Sarapan dan persiapan
summit M3124
|
Panitia
|
|
06.30 – 10.00
|
Perjalanan menuju
puncak 1 Kheteng Songo M4124
|
Koor. Lapangan
|
|
10.00 – 11.30
|
Dokumentasi
|
Panitia
|
|
11.30 – 12.00
|
Perjalanan kembali ke
pos 2
|
Koor. Lapangan
|
|
12.00 - 12.30
|
Break
|
Koor. Logistik
|
|
12.30 – 14.00
|
Perjalanan kembali ke
pos 2
|
Koor. Lapangan
|
|
14.00 – 17.00
|
Isoma dan persiapan
kembali ke basecamp wekas
|
Koor. Logistik
|
|
17.00 – 19.00
|
Perjalanan kembali ke
basecamp wekas
|
Koor. Logistik
|
|
Selasa/10-Juni-2014
|
19.00 – 00.00
|
Isoma
|
-
|
00.00 – 05.00
|
Isoma
|
-
|
|
05.00 - 06.00
|
Persiapan menuju
kembali ke Yogyakarta
|
Akomodasi
|
|
06.00 – 09.00
|
Perjalanan kembali ke
Yogyakarta
|
Akomodasi
|
|
09.00 – 14.00
|
Ekplor Yogyakarta
|
-
|
|
14.00 – 15.00
|
Perjalanan menuju
Bandara Adi Soetjipto
|
Akomodasi
|
|
15.00 – 16.05
|
Menunggu keberangkatan
dengan mengunakan Pesawat dengan nomor QZ 7551 tujuan Bandara Soekarno Hatta,
Jakarta
|
-
|
|
16.05 – 17.05
|
Perjalanan menuju
Jakarta
|
-
|
|
17.05 – 20.00
|
Perjalanan menuju
rumah
|
-
|
|
20.00
|
Tiba di rumah
masing-masing
|
-
|
*
Data diperoleh sesuai perjalanan nyata anggota Rumpalas
3.
Kawasan
Provinsi Jawa Timur
Lokasi : Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru, Kota Malang
hari/tanggal
|
waktu
|
keterangan
|
petugas
|
Sabtu/29 Juni 2013
|
06.30
|
peserta berkumpul di
Sekretariat
|
Akomodasi
|
06.30-07.30
|
Packing logistic
|
Koor. Logistik
|
|
07.30-08.00
|
Perjalanan menuju
Stasiun Bogor
|
-
|
|
08.00-11.30
|
Perjalanan menuju
Stasiun Kota, Jakarta
|
-
|
|
11.30 - 12.30
|
Peserta menunggu
keberangkatan dengan mengunakan kereta tujuan Stasiun Gubeng, Surabaya
|
-
|
|
12.30
– 00.00
|
Perjalanan menuju
Stasiun Gubeng, Surabaya
|
-
|
|
Minggu/30 Juni 2013
|
00.00
– 03.00
|
Perjalanan menuju
Stasiun Gubeng, Surabaya
|
-
|
03.00
– 04.45
|
Peserta menunggu
keberangkatan dengan mengunakan kereta tujuan Sidoarjo
|
-
|
|
04.45
- 06.30
|
perjalanan
menuju stasiun sidoarjo.
|
Akomodasi
|
|
06.30
- 06.45
|
Break
(menunggu kerabat)
|
-
|
|
06.45
– 00.00
|
Peserta
memutuskan untuk beristirahat di rumah kerabat sebelum keesokan hari yang
masih melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk Gunung Semeru sebelum
akhirnya melaksanakan pendakian
|
-
|
|
Senin/01 july 2013
|
04.00-05.00
|
persiapan
pendakian
|
Koor. Logistik
|
05.00-07.00
|
Perjalanan
menuju terminal bunggurasih
|
Akomodasi
|
|
07.00-07.25
|
Peserta menunggu keberangkatan bus
menuju terminal arjosari
|
-
|
|
07.25-09.30
|
Perjalanan
menuju terminal arjosari
|
Akomodasi
|
|
09.30-09.45
|
Peserta menunggu keberangkatan bus
menuju terminal arjosari
pasar tumpang.
|
-
|
|
09.45-10.30
|
Perjalanan
menuju pasar tumpang
|
Akomodasi
|
|
10.30-15.30
|
Pendaftaran
pendakian dan persiapan
|
Koor. Logistik
|
|
15.30-17.00
|
Break
|
-
|
|
17.00-18.30
|
Pendakian
menuju pos 1
|
Koor. Lapangan
|
|
18.30-19.00
|
Pendakian
menuju pos 2
|
Koor. Lapangan
|
|
19.00-20.30
|
Pendakian
menuju pos 3
|
Koor. Lapangan
|
|
20.30-21.30
|
Pendakian menuju pos 4
|
Koor. Lapangan
|
|
21.30-00.00
|
Pendakian
menuju pos ranu kumbolo
|
Koor. Lapangan
|
|
00.00
|
Isoma
|
-
|
|
Senin/01 july 2013
|
00.00
– 06.00
|
Istirahat
|
-
|
06.00-08.00
|
Sarapan
dan persiapan pendakian
|
Panitia
|
|
08.00-09.00
|
Pendakian
menuju pos oro oro rombo
|
Koor. Lapangan
|
|
09.00-11.00
|
Pendakian
menuju pos Cemoro Kandang
|
Koor. Lapangan
|
|
11.00-12.00
|
Pendakian
menuju pos kalimati
|
Koor. Lapangan
|
|
12.00
– 00.00
|
Isoma
|
-
|
|
Selasa/02 July 2013
|
00.00
– 01.00
|
Persiapan
summit S3676
|
Koor. Logistik
|
01.00-01.15
|
Pendakian
menuju pos arcopodo
|
Koor. Lapangan
|
|
01.15-06.00
|
Pendakian
menuju puncak semeru
|
Koor. Lapangan
|
|
06.00-08.00
|
Dokumentasi
|
-
|
|
08.00-21.00
|
Perjalanan
kembali menuju pos 1 ranupani
|
Koor. Lapangan
|
|
21.00
– 22.00
|
Peserta
menunggu kendaraan menuju rumah kerabat
|
-
|
|
22.00
– 23.00
|
Perjalanan
menuju rumah kerabat
|
-
|
|
23.00
– 00.00
|
Istirahat
|
-
|
|
Rabu/03 July 2013
|
00.00
– 07.00
|
Istirahat
|
-
|
07.00
– 09.00
|
Sarapan
dan persiapan kembali ke Bogor
|
-
|
|
09.00
– 11.00
|
Perjalanan
menuju stasiun gubeng, Surabaya
|
-
|
|
11.00
– 12.30
|
Peserta
menunggu kereta tujuan stasiun kota, Jakarta
|
-
|
|
12.30
– 00.00
|
Perjalanan
menuju stasiun kota, Jakarta
|
-
|
|
Kamis/04 July 2013
|
00.00
– 03.00
|
Perjalanan
menuju stasiun kota, Jakarta
|
-
|
03.00
– 04.00
|
Perjalanan
menuju rumah masing-masing
|
-
|
|
04.00
|
Tiba
dirumah masing-masing
|
-
|
*
Data diperoleh sesuai perjalanan nyata anggota Rumpalas
4.
Kawasan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Lokasi : Taman Nasional Gunung Rinjani
hari/tanggal
|
waktu
|
keterangan
|
petugas
|
|
Rabu/13 Agustus 2014
|
06.00
|
Berkumpul di pintu
masuk TMII
|
Panitia
|
|
06.00 – 07.30
|
Persiapan
pemberangkatan
|
Akomodasi
|
||
07.30 – 00.00
|
Berangkat menuju
Lombok timur
|
Akomodasi
|
||
Kamis/14 Agustus 2014
|
00.00 – 00.00
|
Dalam Perjalanan
|
-
|
|
Jumat/15 Agustus 2014)
|
00.00 - 06.00
|
Tiba di selong
|
-
|
|
06.00 – 08.00
|
Persiapan Menuju
sembalun
|
Akomodasi
|
||
08.00 - 12.00
|
Pendakian menuju pos
pemantawan
|
Koor. Lapangan
|
||
12.00 – 12.30
|
Break
|
Koor. Lapangan
|
||
12.30 - 18.00
|
Persakian menuju pos 3
pada balong
|
Koor. Lapangan
|
||
18.00 – 00.00
|
Isoma
|
-
|
||
Sabtu/16 Agustus 2014)
|
00.00 – 05.00
|
Istirahat
|
-
|
|
05.00 – 06.00
|
Sarapan dan persiapan
pendakian
|
Koor. Logistik
|
||
06.00 – 12.00
|
Pendakian menuju
Plawangan Sembalun
|
Koor. Lapangan
|
||
12.00 - 13.00
|
Isoma
|
-
|
||
13.00 – 16.00
|
Pendakian menuju
Plawangan Sembalun
|
Koor. Lapangan
|
||
16.00 - 00.00
|
Istirahat
|
-
|
||
Minggu/17 Agustus 2014
|
00.00 - 01.00
|
Persiapan summit
|
Koor. Logistik
|
|
01.00 – 06.00
|
Pendakian menuju
puncak R3726
|
Koor. Lapangan
|
||
06.00 - 08.00
|
dokumentasi
|
-
|
||
08.00 - 10.00
|
Perjalanan kembali
menuju plawangan sembalun
|
Koor. Lapangan
|
||
10.00 – 12.00
|
Isoma
|
-
|
||
12.00-12.30
|
Persiapan menuju pos
danau segara anak
|
Koor. Logistik
|
||
12.30 – 16.30
|
Perjalanan menuju
danau segara anak
|
Koor. Lapangan
|
||
16.30 – 00.00
|
Istirahat
|
-
|
||
Senin/18 Agustus 2014
|
00.00 - 13.00
|
Acara bebas
|
-
|
|
13.00 - 16.00
|
Wisata ke goa susu dan goa taman
|
Panitia
|
||
16.00 - 21.00
|
Acara bebas
|
-
|
||
21.00 – 00.00
|
Istirahat
|
-
|
||
Selasa/19 Agustus 2014
|
00.00 – 05.00
|
Istirahat
|
-
|
|
05.00 – 06.00
|
Persiapan kembali ke pos senaru
|
Koor. Logistik
|
||
06.00 – 17.00
|
Perjalanan kembali ke pos senaru
|
Koor. Lapangan
|
||
|
17.00 – 00.00
|
Acara bebas
|
-
|
|
Rabu/20 Agustus 2014
|
00.00 – 03.00
|
Istirahat
|
-
|
|
03.00 – 04.00
|
Persiapan kembali ke Jakarta
|
Koor. Logistik
|
||
04.00 – 00 .00
|
Perjalanan kembali ke Jakarta
|
Akomodasi
|
||
Kamis/21 Agustus 2014
|
00.00 – 06.00
|
Perjalanan kembali ke Jakarta
|
Akomodasi
|
|
06.00 – 08.00
|
Perjalanan kembali ke Bogor
|
-
|
||
08.00
|
Tiba dirumah masing-masing
|
-
|
*
Data diperoleh sesuai perjalanan nyata anggota Rumpalas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar